Henokh, anak Yared keturunan Adam, tergolong orang yang dekat dengan Allah. Dia mengetahui tentang rencana Allah bersama malaikat-malaikatnya. Ketika bertemu Azazel, Henokh berkata kepadanya: "Azazel, kau tak akan mendapatkan damai, sebuah hukuman berat telah dijatuhkan atasmu untuk mengikatmu."
Azazel kemudian menemui aku dan menceritakan segalanya. Aku kemudian menjadi amat murka karenanya. Seluruh malaikat penghulu kupanggil menghadap dan segera berunding untuk mempersiapkan diri atas serangan para malaikat Allah di bawah pimpinan Mikhael, Gabriel, Uriel dan Raphael.
Kemudian pada saatnya, Mikhael, penghulu malaikat Allah datang menantang aku. Bersamanya ikut sejumlah besar bala tentara surga yang siap dengan pedang yang bernyala-nyala.
Aku kemudian datang menemuinya dan berkata: "Bukankah Allah telah berjanji memberi tangguh waktuku hingga hari kiamat?"
Mikhael berkata: "Apa yang kau lakukan adalah keji di mata Allah !"
Aku bertanya: "Apa yang telah kulakukan sehingga Allah menganggapku keji?"
Katanya: "Kau telah membuka rahasia-rahasia abadi surga dan mengajarkannya kepada manusia!"
Aku kembali bertanya: "Bagiku itu tidak salah. Bukankah aku diberi kuasa atas manusia?"
Kemudian Mikhael berkata dengan keras: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatNya berperang melawanku. Ketika aku hendak menghadapi mereka, Beelzebul dengan naganya tampil ke depan dan menyuruhku untuk segera pergi. Dia dan naganya serta dibantu oleh malaikat-malaikatnya segera bertempur melawab Mikahel. Tetapi mereka tidak dapat bertahan, jumlah mereka kalah banyak. Dan naga besar itu, dilemparkan ke bumi, bersama sama dengan malaikat-malaikatnya. Namun berkat Beelzebul, kami yang lain dapat menghindar dari pemusnahan.
Peperangan itu sama sekali tidak adil. Setidaknya, menurutku, Allah tidak menepati janjinya dengan memberi aku kesempatan sampai pada akhir zaman. Namun baru sebentar saja mereka sudah hendak memusnahkan aku, menyerangku dengan pasukan yang sangat besar.
Aku, Lucifer, kemudian mundur bersama yang lain. Beelzebul gugur dengan gagah beraninya. Itulah sebabnya, sejak kematiannya, orang-orang yang menyembahnya tidak lagi mendapat keajaiban-keajaiban. Beelzebul telah meninggalkan manusia untuk selama-lamanya. Kini, tak ada lagi yang menjaga keselamatan para pelaut, tak ada lagi yang menjaga manusia.
Yang gugur dalam peperangan itu adalah Beelzebul, Asytoret dan Asyera. Namun mereka akan tetap dikenang oleh manusia sampai selama-lamanya. Manusia masih menghormati mereka dengan membuat patung-patung mereka serta memujanya. Tapi sayang, mereka sudah tak dapat berbuat keajaiban lagi untuk manusia, karena mereka telah tiada. Lebih dari tiga ratus ribu malaikatku mati dalam pertempuran itu.
Azazel dan Abadon tertangkap oleh mereka. Seorang malaikat turun dari sorga merebut anak kunci yang dipegang oleh Abadon dan kemudian memenjarakan mereka di sana. Ia menangkap mereka dan mengikatnya. Lalu melemparkannya kedalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya jangan lagi berhubungan dengan manusia.
Peperangan itu berlangsung tidak lama. Rumah kediamanku di sebelah kutub utara dihancurkan dengan menurunkan hujan belerang. Malaikat-malaikat itu sama sekali tak peduli dengan keadaan manusia. Seluruh tempatku telah menjadi hangus oleh belerang dan garam. Kutub utara yang dingin tiba-tiba menjadi sangat panas sehingga melumerkan es yang ada di sana. Jadilah air bah meliputi bumi. Bumi menjadi guncang dan bergetar karenanya. Pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit. Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.
Aku, Lucifer, bersama malaikat-malaikatku yang tersisa berusaha menolong manusia sebisanya. Rupanya Allah juga berkenan menyelamatkan Nuh dan keluarganya berserta hewan-hewan yang ada di bumi dengan memasukkan mereka ke dalam sebuah bahtera. Dahsyatnya bencana itu tak pernah terjadi sebelum ini. Aku berteriak kepada Allah: "Inikah keadilan yang hendak Kauciptakan? Inikah rahmat yang hendak kau berikan kepada manusia? Mengapa kau mengingkari janji-Mu sendiri untuk memberi tangguh waktuku hingga akhir zaman?"
Aku, Lucifer, menyayangkan kejadian ini. Sejumlah besar manusia yang tak terbilang banyaknya mati dengan sia-sia. Mereka dimusnahkan karena telah mengetahui rahasia-rahasia surga. Dan ketahuilah, ketika manusia itu musnah, kami semua menangis, dan ratapan kami naik hingga ke surga. Sementara itu di surga, malaikat-malaikat Allah bersorak-sorai merayakan kemenangannya sambil memuji-muji Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar